Postingan

Menampilkan postingan dengan label Literasi

Sedikit Catatan; Menjadi Manusia Ruhani Ala Imam al Ghazali

Gambar
Turos Pustaka Penyampaian materi kali ini dilakukan oleh salah satu (yang saya anggap) sebagai filsufnya Indonesia di abad 20 ini. Banyak digandrungi oleh generasi muda karena pembawaan dan penyampaian materi yang kalem namun meresap. Dr. Fahruddin Faiz. Beliau mengaku sebagai seorang yang termasuk ke dalam kelompok ‘orang awam’ yang menurut Imam Ghazali, taraf ini adalah level dimana seseorang itu beriman hanya mengikuti orang lain yang dipercayainya, seperti contohnya ulama’. Namun, menurut saya beliau ini seperti materi yang disampaikannya tentang tingkatan manusia, beliau berada ditingkat ‘arifin’ bukan hanya ‘ahli kalam’ saja, melainkan ‘arifin’. Ketika ahli kalam adalah orang yang mampu mencari dasar-dasar/dalil-dalil dalam beriman, maka Arifin adalah orang yang mampu mencari dalilnya sekaligus mengalaminya sendiri atas segala peristiwa yang menambah keimanannya. Ketika Imam al Ghazali berada pada bagian sufi ‘abid, sufi yang mendekatkan diri kepada Tuhan melalui jalan syariat,...

Catatan

Gambar
Catatan. Dr. Darin Arif (Dosen dari penulis) Kanal Kajian Ngasik (Ngaji Asik) Celhs.kampusbengkalis Setiap saya mau mengisi suatu materi, entah itu perkuliahan atau acara apapun pasti mengalami "demam panggung", namanya juga belajaran (kata orang Jawa). Saya yakin semua orang juga pernah merasakan hal yang sama. Belajaran itu adalah seseorang yang masih pada tahap terus mencari ilmu, belum merasa puas akan ilmu yang telah dimiliki -ilmu = pengetahuan = maka dia merasa perlu terus untuk belajar. Karena memang pada hakikatnya sebagai manusia biasa, yang terbatas ilmu pengetahuannya, penulis dan kita semua, senantiasa perlu untuk belajar hingga akhir hayat tiba. Kita diperintahkan untuk belaja r اطلب العلم فريضةعلى كل مسلم "menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim" ااطلب العلم من المهدإلى الحد "Tuntutlah ilmu dari buaian (lahir) hingga liang lahat" Pada saat mengalami demam panggung, saya selalu teringat ibu saya, bagaimana beliau dengan tekunnya menca...

Mengawali karir sebagai seorang akademisi

Mengawali karir sebagai seorang akademisi memang harus siap dengan segala risiko yang ada di depan. Risiko pengabdian di masyarakat, pengabdian pada negara, pengabdian pada ilmu pengetahuan, risiko hidup di dearah terluar, terpencil, dan masih banyak risiko lainnya yang belum tercatat. Risiko-risiko yang disebutkan itu masih sebagian kecil dari yang ada. Meskipun menjadi akademisi penuh dengan risiko-risiko namun tetap tidak menyurutkan tekad dan minat saya menjadi akademisi. Umur yang sekarang baru berusia 27 tahun lebih 7 bulan telah mengantarkan saya menjadi seorang pengajar di salah satu kampus negeri di Indonesia. Sebelum berpindah ke kampus terluar dari wilayah Indonesia, awalnya saya mengajar di kampus yang notabanenya dekat dengan tempat tinggal saya, bahkan masih satu wilayah provinsi. Namun karena suatu hal dan sebab, saya memutuskan untuk mengambil kesempatan bergabung ke kampus di mana saya mengajar sekarang, STAIN Bengkalis. Terletak di wilayah paling luar Indonesia kampus...

PLAFON, IKAN, DAN AUSTRALIA

Gambar
Tanpa kemerdekaan berpikir, manusia tidak akan ada, tanpa eksistensi. Apa yang pertama kali terlintas dibenak ketika dimunculkan kata plafon, ikan, dan Australia? Mungkin bisa ditebak, plafon yang dibayangkan adalah langit-langit rumah. Ikan, bisa jadi yang muncul dibenak bermacam-macam ikan, bisa ikan mas, ikan lele di pasar, dan lain sebagainya. Sedangkan, Australia bisa jadi yang muncul adalah hewan kanguru sebagai hewan khas negara sana. Lalu, apa hubungannya semua itu? Tenang, disimak dulu cerita yang mungkin tidak lucu ini. Kopi ijo susu panas khas daerah Tulungagung tersaji di atas meja. Ditemani bermacam gorengan, udud Surya dan Surya Pro, dua kang-kang (pemuda) memperbincangkan suatu hal. Ada topik menarik dalam sesi persambatan dan pengghibahan kali ini. Dulu semasa kecil, masih duduk di Madrasah Ibtidaiyah, Kakang satu ini tidak mau tidur di rumah orang tuanya sendiri. Mulai awal masuk MI hingga menginjak kelas tujuh SMP tidak tidur di rumah. Katanya tidur di rumah orang tua...

Masyarakat dan Pidana Pemerasan di Dalamnya Yang Tanpa Disadari. Sik to.. Sik to!

Gambar
Kecuali daerah kita istimewa seperti Aceh, disana bisa dikenakan pidana Islam. Contohnya hukum cambuk bagi yang melakukan tindakan asusila. Itu juga yang melakukan penegakan hukum adalah polisi syariah, bukan warga. Kita hanya bisa mencegah dan mengamankan.  Jawab pemuda tersebut sambil menjelaskan sedetailnya, namun tetap belum detail juga. Bisa sampai 6 sks sendiri apabila dijelaskan semuanya. Sudah seperti kuliah hukum pidana dan hukum adat saja.   Konsep negara Indonesia sebagai negara hukum sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Bisa dilihat disana tertulis “Negara Indonesia adalah negara hukum”. M. Yamin menyebutnya sebagai rechtstaat, jelasnya ia menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara hukum, tempat keadilan yang tertulis berlaku, bukanlah negara polisi atau negara militer tempat dimana mereka mengatur pemerintahan dan keadilan. Bukan tempat badan yang berkuasa bisa melakukan kesewenang-wenangan. Artinya, segala sesuatu yang dilakukan patutlah berdasarka...

Orang Tua dan Anak Sama Sedang Belajarnya !

Gambar
“Kalau belajar yang benar biar ndak hilang jawabannya!” Perintah wanita itu pada seorang bocah. “Ibu lah, marah-marah, jadi hilang jawabannya. Tuh kan hilang otaknya!” Maklum, anak kecil yang masih terbawa suasana hati dan emosi (moody). Jadi, apa yang dirasakannya itu yang diucapkan. Sementara itu terdengar suara seorang laki-laki yang sedang merekam polah ibu dan anak tersebut. Otaknya hilang ! Terlihat ibu-ibu sedang mengaji (belajar) Seorang anak kecil yang ikut Ummiknya mengajar Beberapa hari ini sempat terfikirkan bagaimana masa depan pendidikan? Banyak dari generasi sekarang memikirkan profesi daripada kebermanfaatan ilmu. Apabila benar begitu, masihkah bisa disebut manusiawi? Di masa yang sulit seperti ini, negara sedang dilanda wabah yang membuat sulit berbagai sektor di dunia. Terutama yang paling terdampak adalah ekonomi. Tidak bisa lepas dari itu, sektor pendidikan pun juga ikut terdampak. Pengalihan metode belajar yang awalnya dilakukan secara langsung, bertatap muka...

SEPEDA TURANGGA, SOEHARTO DAN BUDAYA BERSEPEDA DULU HINGGA SEKARANG

Gambar
Ja di, kalian yang sekarang lagi menikmati tren bersepeda, mau mengikuti tren saja atau mau ikutan kaum londo? Atau mau bikin pabrik sepeda seperti “Turangga”?   Tidak asing lagi akhir-akhir ini melihat banyak pemandangan orang-orang yang bersepeda, sampai tidak bisa dihitung lagi pakai jari ! Kalaupun bisa dihitung pakai jari, itu pun harus pinjam jari orang lain atau teman sebelah. Coba pinjam jarinya sampean sini ! Pesepeda sekarang ini kalau dilihat di jalan raya, sudah seperti abang-abang Grab dan GoJek, kesana-kemari melihat mereka berlalulalang. Memang, beberapa bulan ini bersepeda menjadi tren baru bagi masyarakat Indonesia. Bukan hanya kota besar seperti Jakarta, Jogjakarta, Solo dan lainnya, tapi di kota saya pun juga, Tulungagung. Mungkin, bisa jadi alasan bersepeda sekarang menjadi tren disebabkan karena sedang lengangnya jalan karena pembatasan social berskala besar, lalu ada lagi karena banyak yang bingung mencari kegiatan olahraga hingga akhirnya dipilih berse...

Setiap Karya Patut Dapat Apresiasi Kok !

Gambar
Bingung mau menulis. Ya, ditulis saja apa yang ada dipikiran. Bingung mau menuliskan apa saja yang terlintas di pikiran. Begitu banyaknya gagasan dan pemikiran, namun kurang dalam aksi, mengakibatkan malas dalam diri hingga kebingungan melanda sendiri. Khawatir, “Kira-kira tulisannya bakal dibaca oleh banyak orang nda, yaa?”. “Bagaimana jika seperti ini … dan seperti ini … ?”. Seringlah seperti itu ketika hendak mau menulis. Mulai dari kemarin tentang lagu milik Kekeyi - Keke Bukan Boneka yang trending di Youtube Indonesia, hingga sepeda “Turangga” yang pernah berjaya melegenda sampai sekarang. Itu semua menjadi pemikiran-pemikiran yang sering muncul belakangan ini. Kira-kira mana yang akan aku tulis terlebih dahulu? Yaudah, dimulai saja dulu. Kekeyi dengan lagunya “Aku Bukan Bonekamu” menjadi trending topic di lini media Youtube bahkan instagram yang katanya miliki kaum glowing namun mengaku “berwajah kentang”. Berwajah kentang, kira begini kalau ditafsiri, dianggapnya bu...