Sedikit Catatan; Menjadi Manusia Ruhani Ala Imam al Ghazali
Penyampaian materi kali ini dilakukan oleh salah satu (yang saya anggap) sebagai filsufnya Indonesia di abad 20 ini. Banyak digandrungi oleh generasi muda karena pembawaan dan penyampaian materi yang kalem namun meresap. Dr. Fahruddin Faiz. Beliau mengaku sebagai seorang yang termasuk ke dalam kelompok ‘orang awam’ yang menurut Imam Ghazali, taraf ini adalah level dimana seseorang itu beriman hanya mengikuti orang lain yang dipercayainya, seperti contohnya ulama’. Namun, menurut saya beliau ini seperti materi yang disampaikannya tentang tingkatan manusia, beliau berada ditingkat ‘arifin’ bukan hanya ‘ahli kalam’ saja, melainkan ‘arifin’. Ketika ahli kalam adalah orang yang mampu mencari dasar-dasar/dalil-dalil dalam beriman, maka Arifin adalah orang yang mampu mencari dalilnya sekaligus mengalaminya sendiri atas segala peristiwa yang menambah keimanannya.
Ketika Imam al Ghazali berada pada
bagian sufi ‘abid, sufi yang mendekatkan diri kepada Tuhan melalui jalan
syariat, melalui ibadah dan lain sebagainya. Maka, beliau adalah sufi asyiq,
sufi yang sibuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui jalur cinta atau
mahabbah. Seperti cara penyampaian beliau, kalem dan meresap, mengajak kepada
kebaikan, cinta kepada Tuhan melalui jalur kelembutan dan kecintaan tanpa
mengedepankan paksaan.
Jika al Ghazali mengaktegorikan
proses seseorang dalam menempuh jalan tasawuf menjadi takhalliy, tahalliy dan
tajalliy, beliau ada pada proses terakhir tajalliy, yaitu terbukanya kesadaran
ilahiyah dalam diri. Semua yang ada di dunia ini adalah cinta untuk Tuhan.
Tidak lagi takhalliy atau membersihkan segala kotoran diri, tidak lagi tahalliy
atau memasukkan kebaikan ke dalam diri, melainkan tajalliy; terbukanya
kesadaran ilahiyah.
Sedikit catatan ‘Menjadi ManusiaRohani ala Imam al Ghazali’
Bengkalis, 27 November 2023
Komentar
Posting Komentar