Postingan

Menampilkan postingan dengan label Humor

Negara Solutip/Mereka (individu-individu) Terdepan

Lanjutan.. Menjadi kembang desa, namun juga jadi perbincangan heboh tidak benar, Dian. Sudah bersusah payah bekerja, meniti karir di luar sana, namun tiada benar di mata tetangga. Menyedihkan. "Yo ora ngono, kan yo mesake bu lurah, je. Wes dewean, uripe ngunu kui.. kan yowes wayahe to desane adewe ki nduwe lurah sing satsetsatset ngunu lo!" "Piye lek Dian wae sing dadi lurah? Pasti dadi, bapak-bapak pasti setuju". Sahut Gotrek, laki-laki supir truk di film TILIK. Menjadi kembang desa, namun juga jadi perbincangan heboh tidak benar, Dian. Sudah bersusah payah bekerja, meniti karir di luar sana, namun tiada benar di mata tetangga. Menyedihkan. Jika dilihat kembali dari cerita para ibu-ibu itu, sosok yang disebut Dian ini adalah seorang perempuan pekerja keras. "Yo ora lo, yu. Kok aku ngenthengne bandane Dian ki yo ora. Tapi, opo iyo yen kerjo bener kui jektas wae iso tuku koyo ngunu kui?" Bu Tedjo. Sejak keluar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) diceritakan ia...

PLAFON, IKAN, DAN AUSTRALIA

Gambar
Tanpa kemerdekaan berpikir, manusia tidak akan ada, tanpa eksistensi. Apa yang pertama kali terlintas dibenak ketika dimunculkan kata plafon, ikan, dan Australia? Mungkin bisa ditebak, plafon yang dibayangkan adalah langit-langit rumah. Ikan, bisa jadi yang muncul dibenak bermacam-macam ikan, bisa ikan mas, ikan lele di pasar, dan lain sebagainya. Sedangkan, Australia bisa jadi yang muncul adalah hewan kanguru sebagai hewan khas negara sana. Lalu, apa hubungannya semua itu? Tenang, disimak dulu cerita yang mungkin tidak lucu ini. Kopi ijo susu panas khas daerah Tulungagung tersaji di atas meja. Ditemani bermacam gorengan, udud Surya dan Surya Pro, dua kang-kang (pemuda) memperbincangkan suatu hal. Ada topik menarik dalam sesi persambatan dan pengghibahan kali ini. Dulu semasa kecil, masih duduk di Madrasah Ibtidaiyah, Kakang satu ini tidak mau tidur di rumah orang tuanya sendiri. Mulai awal masuk MI hingga menginjak kelas tujuh SMP tidak tidur di rumah. Katanya tidur di rumah orang tua...

Tulisan Hukum Jenaka Namun Bernas? Sik to.. Sik to! Saya Tanya lo ini..

Gambar
“Dek, kamu itu bisa kena pasal 351 KUHP dan nanti bisa ditahan lo!” “Lha ngopo kok gitu, mas?” “Iyo, kamu itu telah menganiaya hati dan perasaanku dengan sikapmu belum menerima cintaku. Mbok yo dipikirkan lagi to, dek!”     Ndausah ditanya gambarnya mana, editornya lagi bingung mau diisi apa   Menulis adalah kegiatan yang sangat mudah dan mengasyikan bagi mereka yang lihai menyusun kata demi kata menjadi kalimat memikat. Menghadap mesin ketik -red:komputer- membiarkan jari menari-nari di atas keyboard betuliskan huruf-huruf abjad. Tanpa musik mengiringi, jari-jemarinya sudah menari bagaikan ballerina atau jaipongan di atas pentas. Ingat, itu bagi mereka yang lihai! Sampean? Paling kok belum lihai? Bagi yang sudah lihai dalam menyambung kata-kata menjadi suatu kalimat, itu sangat mudah. Dalam setiap kalimatnya akan saling terus bersambung hingga membentuk sebuah makna. Kebanyakan tulisan dari mereka akan memberikan sebuah pemikiran baru -ya minimal sudut pand...

Pukulan Berat Presiden Jokowi Dua Menteri Dalam Kabinet Mengundurkan Diri Saat Pandemi

Gambar
Saya merasakan apa yang dirasakan oleh Pak Luhut dan Dokter Terawan. Apalagi jari dari netijen Indonesia sangatlah kejam dalam berkomentar, tajam bagaikan pedang. Mirip seperti lidah tak bertulang, menusuk hati tanpa menggoreskan luka fisik. Sembuhnya lama.   Siapa yang tidak kenal dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan? Lelaki yang lahir di Toba Samosir itu sering menerima hujatan dan guyonan oleh netijen Indonesia. Julukan “Menkosaurus” menjadi stereotip yang melekat pada lelaki tersebut. Menteri Segala Urusan disematkan tidak begitu saja, beralasan. Bapak Luhut merasa jenggah? Pasti! Ada juga menteri dalam kabinet Jokowi yang menjadi sorotan publik sekarang ini, yaitu Dokter Terawan Agus Putranto yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Ia dinilai tidak bisa menangani pandemi saat ini, virus corona atau covid-19. Publik menilai selama Bapak Terawan menjabat, peningkatan kasus corona di Indonesia tidak bisa dikendalikan. Berbagai...