Membaca dan Menulis Ibarat Memasak
Membaca dan Menulis Ibarat Memasak Saya selalu teringat wejangan dari Prof. Ngainun Naim, ‘ketika ada ide, langsung ikat melalui tulisan. Entah kapan melanjutkan dan mengambangkan ide tersebut yang penting ikat dulu. Sebab, jika ide tidak diikat dalam tulisan, dia akan kabur dan hilang’, ini yang pertama. Kedua, ‘membaca itu ibarat ngemil. Dinikmati sedikit demi sedikit namun pasti akan habis’. Wejangan atau nasihat itu selalu terlintas di pikiran saya. Memang membuat pengembangan tulisan dari sebuah ide itu tidak mudah. Namun, ketika menulis itu tidak dilakukan, ya akan hilang begitu saja skill menulisnya. Ditambah dengan malas membaca, sudah tulisan itu nanti pasti kurang enak disantap. Jika boleh saya ibaratkan menulis itu adalah proses memasak, sedangkan membaca adalah cara kita meracik bumbu masakan. Sebuah tulisan yang renyah dan enak dibaca tidak bisa terlepas dari seberapa banyak buku bacaan yang sudah dibaca dan seberapa lama kebiasaan menulisnya dilakukan. S...